Rabu, 20 April 2016

Sistem gerak (Biologi SMA 11)

Jenis-Jenis Tulang:

 a. Berdasarkan Zat Penyusunnya:
 1. Tulang Rawan
  1. Tulang Rawan Hialin
  2. Tulang Rawan Elastis
  3. Tulang Rawan Fibrosa
 2. Tulang Keras
  1. Tulang Kompak 
  2. Tulang Spons
 b. Berdasarkan Bentuknya:
  1. Tulang Pipa 
  2. Tulang Pipih 
  3. Tulang Pendek 
  4. Tulang Tak Beraturan 
  5. Tulang Sesamoid  
a. Tulang Rawan:

 1) Tulang Rawan Hialin
  • Terdapat pada hidung, trakea, dan persendian
  • Matriksnya serabut elastin dan kolagen
  • Penampakan seperti kaca
 2) Tulang Rawan Elastin
  • Terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan laring 
  • Matriksnya serabut elastin
  • Bersifat lentur 
3) Tulang Rawan Fibrosa
  • Terdapat pada persendian tulang belakang dan simfisis pubis
  • Matriksnya serabut kolagen
  • Bersifat kuat, kaku, dan liat  
b. Tulang Keras
  • Struktur di dalam tulang:
  • Tersusun atas sel-sel tulang keras (osteosit)
  • Osteosit dibentuk oleh osteoblas
  • Matriks tulang tersusun atas mineral-mineral dan serabut kolagen
  • Permukaan luar tulang dibungkus periosteum
  • Dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons  
Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuknya

1) Tulang Pipa
  • Fungsi: sebagai pengungkit, penyokong, dan untuk gerak
    Image result for tulang pipa
2) Tulang Pipih
  •  Fungsi: sebagai pelindung organ-organ penting dan tempat perlekatan otot
    Image result for tulang pipa

3) Tulang Pendek
  • Fungsi: untuk menyerap goncangan dan tekanan

4) Tulang Tak Beraturan 
  • Fungsi: sebagai pelindung, penyokong, dan tempat perlekatan otot
Image result for tulang tak beraturan

5) Tulang Sesamoid 
  • Fungsi: untuk mengurangi pergeseran tendon atau perubahan jalur tendon
Image result for tulang sesamoid adalah

2.Pembentukan dan Pertumbuhan Tulang
  • Osifikasi dan pertumbuhan tulang panjang Sebagian besar tulang tubuh terbentuk melalui osifikasi, yaitu proses perubahan kartilago menjadi tulang keras 
  • Tulang tengkorak dan tulang selangka disebut tulang-tulang dermal karena tidak terbentuk dari osifikasi kartilago 
3. Susunan Rangka
  •  Rangka tubuh orang dewasa umumnya terdiri atas 206 tulang Rangka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler 
a. Rangka Aksial
  • -Tersusun atas sekitar 80 buah tulang, meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk
    -Tulang tengkorak tersusun atas 28 tulang Tulang wajah tersusun atas 14 tulang Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 tulang tak beraturan Tulang rusuk tersusun atas 12 pasang tulang Rangka tubuh manusia  
  • Tulang tengkorak meliputi kranium yang melindungi otak dan tulang wajah yang memberi bentuk pada wajah Vertebrae tersusun atas 33 tulang tak beraturan 

b. Rangka Apendikuler
  • Tersusun atas sekitar 126 buah tulang, meliputi tulang anggota gerak, gelang bahu, dan gelang panggul 
  • Tulang anggota gerak tersusun atas tungkai atas (lengan) dan tungkai bawah (kaki) 
  • Tungkai atas tersusun atas tulang lengan atas, pengumpil, hasta, pergelangan tangan, telapak tangan, dan ruas-ruas jari tangan 
  • Tungkai bawah terdiri atas tulang paha, tulang kering, betis, pergelangan kaki, telapak kaki, dan ruas-ruas jari kaki Gelang bahu tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat
  •  Gelang panggul terdiri atas tulang ilium, pubis, ischium, sakrum, dan koksi Tulang lengan (tungkai atas) Tulang kaki (tungkai bawah)
Perempuan dan laki-­laki memiliki gelang panggul (pelvis) yang berbeda
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Perempuan dan lakiĀ­laki 
memiliki gelang ...
 
4. Persendian Tulang

Ada tiga macam persendian, yaitu:
  1.  sinartrosis
  2. amfartrosis
  3. diartrosis 
a. Sinartrosis --> Persendian tidak dapat digerakkan
b. Amfiartrosis --> Persendian dapat digerakkan dengan gerakan terbatas
c. Diartrosis--> Persendian yang dapat bergerak bebas
 
(a) Sendi peluru
(b) Sendi engsel
(c) Sendi putar
(d) Sendi pelana
(e) Sendi geser
(f) Sendi elipsoid

Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
(a) Sendi peluru 
(b) Sendi engsel 
(c) S...

1.Struktur Otot
  • Struktur serabut otot Otot merupakan alat gerak aktif 
  • Tersusun atas protein miofibril 
  • Miofibril terdapat dalam miofilamen (sarkomer) yang tersusun atas aktin dan miosin 
  • Energi untuk kontraksi otot berasal dari respirasi aerob glukosa
2. Mekanisme Kontraksi Otot 
 Teori pergeseran filamen kontraksi otot :
Struktur miofibril:

3. Macam-Macam Otot
a. Berdasarkan Sel Penyusunnya
(a) Otot Polos ini tidak memiliki garis-garis melintang sehingga terlihat polos
(c) Otot Jantung Otot  Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka (tulang)
(b) Otot Rangka/Lurik Otot ini hanya terdapat pada organ jantung Bentuk otot jantung mirip dengan otot lurik, tetapi memiliki banyak percabangan
b. Berdasarkan Macam Gerakan yang Ditimbulkan

1) otot fleksor
  • menyebabkan gerak fleksi
  • menekuknya siku dan lutut 
2) otot ekstensor
  • menyebabkan gerak ekstensi 
  • siku dan lutut yang tadinya menekuk menjadi lurus kembali
 3) otot adduktor
  • menyebabkan gerak adduksi
  • gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh
4) otot abduktor
  • menyebabkan gerak abduksi
  • gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh 
5) otot rotator
  •  menyebabkan gerak rotasi
  •  gerakan kepala berputar ke kiri dan ke kanan
 6) otot supinator
  •  menyebabkan gerak supinasi
  •  gerak telapak tangan membuka 
7) otot pronator
  • menyebabkan gerak pronasi 
  •  gerak telapak tangan menelungkup) 
8) otot depressor
  • menyebabkan gerak depresi 
  • gerak turunnya rahang bawah pada saat mengunyah makanan 
9) otot elevator
  • menyebabkan gerak elevasi
  •  gerak naiknya rahang bawah pada saat mengunyah makanan 
 4. Macam-Macam Gerak 
Gerak dibedakan menjadi gerak sinergis dan gerak antagonis

a. Gerak Sinergis
  • Terjadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling mendukung
  • Contoh: gerak yang dihasilkan oleh otot-otot punggung, gerak otot antar-tulang rusuk ketika menarik napas, telapak tangan menengadah atau menelungkup Gerak sinergis yang dihasilkan oleh otot pronator
b.Gerak antagonis
  • Terjadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling berlawanan, yaitu satu otot berkontraksi dan otot pasangannya berelaksasi
  • Otot-otot antagonis itu melekat pada tulang yang sama Contoh gerak antagonis adalah gerak lurus dan menekuknya siku atau lutut. 
  • Contoh gerak antagonis lainnya adalah gerak abduksi-adduksi (menjauhi-mendekati) dan gerak depresi-elevasi (menurunkan-mengangkat) 
Kelainan pada Tulang :

a. Kelainan Tulang karena Faktor Nutrisi --> Rakitis, Osteoporosis
  • Osteoporosis adalah keadaan tulang menjadi rapuh dan keropos akibat kekurangan kalsium, umumnya terjadi pada perempuan tua atau perempuan hamil 
b. Kelainan Tulang karena Gangguan Fisik -->Fraktur, Fisura, Dislokasi
  • Patah tulang (fraktur) pada tangan  
c. Kelainan Tulang karena Penyakit  Polio, Osteoartritis, Ankilosis
  • Osteoartritis pada tulang belakang
d. Kelainan Tulang karena Kebiasaan yang Salah --> Lordosis, Kifosis, Skoliosis
  • (a) Kifosis --> Kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke belakang
  • (b) Lordosis--> Kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke depan
  • (c) Skoliosis --> Kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke kanan atau ke kiri
  • (d) Cara duduk yang benar 

 2. Kelainan pada Otot
  • a. Kelainan Otot karena Penyakit 
1) Tetanus disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani
2) Atrofi otot disebabkan oleh serangan virus polio

  • b. Kelainan Otot karena Kebiasaan
1) Supertrofi
2) Atrofi
3) Kram
4) Otot robek

Genetika

A. Kromosom
  • Struktur berbentuk benang yang tersusun atas kromatin dan membawa informasi genetik. 
  • Kromosom (Latin: chroma = warna dan soma = badan). 
  • Kromosom mudah diamati dengan penambahan zat warna tertentu karena sifatnya mudah menyerap zat warna. 
  • Di dalam kromosom terdapat puluhan hingga jutaan gen. 
 
  • Kromosom Drosophila
  • Kromosom manusia
1. Jumlah Kromosom
a. Jumlah kromosom yang dimiliki tiap spesies makhluk hidup sangat bervariasi.
b. Organisme yang struktur tubuhnya lebih kompleks biasanya memiliki jumlah kromosom yang lebih banyak daripada organisme yang struktur tubuhnya lebih sederhana.
c. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh setiap jenis organisme akan selalu tetap dan terdapat dalam bentuk yang saling berpasangan.


1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Jumlah Kromosom pada Berbagai Organisme 
No. Organisme Jumlah Kromosom dalam Setiap Sel 
Manusia 
Ora...

2. Struktur Kromosom
  • Kromosom sel-sel eukariota terdiri atas bahan kompleks yang disebut kromatin. 
  • Struktur sebuah kromosom terdiri atas dua bagian, yait: Sentromer dan Lengan Kromosom

a. Sentromer
  • Sentromer atau kinetokor, disebut juga kepala kromosom.
  • Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik  

b. Lengan Kromosom 

Lengan kromosom adalah badan kromosom itu sendiri. Lengan kromosom disebut juga kromatid. Kecuali kromosom telosentrik, umumnya kromosom memiliki dua buah lengan yang dibatasi oleh sentromer.

3. Jenis Kromosom 

Satu set kromosom dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  1. autosom (kromosom tubuh) 
  2. gonosom (kromosom kelamin). 
 
  1. a. Autosom disebut juga kromosom tubuh atau kromosom somatis, tidak menentukan jenis kelamin suatu organisme.
  2. b. Gonosom  disebut juga kromosom seks atau kromosom kelamin, berperan dalam menentukan jenis kelamin suatu organisme.
B. Gen 
  •  Merupakan unit bahan yang membawa sifat keturunan. 
  • Gen mengatur segala sifat tampak suatu organisme. Bentuk fisik gen berupa molekul asam deoksiribonukleat (DNA). 
  • Gen terletak dalam kromosom, tepatnya di bagian yang disebut kromomer atau nukleosom. Untuk mempermudah pemahaman, penulisan gen menggunakan huruf Latin, baik huruf besar ataupun huruf kecil. 
  • Misalnya, gen T menunjukkan sifat tanaman berbatang tinggi dan gen L daun lebar. 
  • Kromosom selalu berpasangan dengan homolognya, gen juga memiliki pasangan. 
  • Dengan demikian, penulisan genotipe menjadi terdiri atas dua huruf, misalnya TT (tanaman berbatang tinggi), dan LL (tanaman berdaun lebar).
 C. Asam Nukleat
Senyawa-senyawa kimia yang menjadi bagian suatu sel biasanya merupakan suatu polimer. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).

1. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
2. RNA (Ribonucleic Acid)
3. Kode Genetik

1. DNA
  •  (Deoxyribonucleic Acid) Merupakan pembawa informasi genetik yang memberi sifat pada suatu organisme.

    a. Struktur DNA 
  • DNA merupakan polimer nukleotida. Satu nukleotida tersusun atas tiga komponen, yaitu deoksiribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen. 
 
b. Replikasi DNA
DNA memiliki sifat autokatalisis, yaitu mampu menyintesis diri sendiri.
 

Mekanisme replikasi DNA
 Ada tiga kemungkinan cara DNA bereplikasi, yaitu secara
1.konservatif,
2.semikonservatif,
3.dispersif
 


2. RNA (Ribonucleic Acid)

  • RNA merupakan rantai polinukleotida berutas tunggal dan pendek. RNA tersusun atas gugus fosfat, ribosa, dan basa nitrogen 
  •  Ada tiga jenis RNA, yaitu
    1. mRNA (messenger RNA)
    2. tRNA (transfer RNA)
    3. rRNA (ribosomal RNA)
  •  3. Kode Genetik Kode genetik ditentukan oleh urutan tiga dari empat basa nitrogen tersebut. Karena terdiri atas tiga basa, kode ini disebut kode triplet.
Kodon dan Asam Amino yang Disandikan

D. Sintesis Protein Kode-kode genetik yang terdapat pada DNA atau RNA berfungsi menyandikan asam amino. Ada dua puluh asam amino yang umumnya menyusun protein.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
D. Sintesis Protein 
Kode-kode 
genetik yang 
terdapat pada 
DNA atau RNA 
berfungsi 
menyandikan 
as...

Sintesis protein 
  •  terjadi melalui dua tahap utama, yaitu 
1. transkripsi
2. translasi
 
DNA replikasi transkripsi mRNA translasi protein Sintesis Protein 

 

Apa itu Bioteknologi

A. Pengertian Bioteknologi 
Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) ataupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.

Bahan mentah /Mikroorganisme --> Proses-proses bioteknologi = Produk makanan, enzim, bahan bakar, antibiotik, hormon / Pelayanan pengolahan limbah, pemurnian air
 
 1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
B. Dasar Pengembangan 
Bioteknologi 
Biologi 
Mikrobiologi 
Kultur jaringan 
Sitologi 
Biologi 
molek...

C. Peran Bioteknologi 
 
  • Industri Makanan
    Peran bioteknologi khususnya pemanfaatan mikroba dalam industri makanan, telah cukup dikenal masyarakat.
  • Produksi Bahan Organik
    Teknik rekayasa genetik telah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi bidang pertanian dan peternakan.
  • Pertanian dan Peternakan
    Pembuatan enzim, asam organik, vitamin, asam amino 
  • Kesehatan
    Produksi hormon, antibiotik, vaksin, enzim 
  • Lingkungan
    Pembuatan biogas, bioremediasi, biodiesel, pengolahan limbah 
  • Pertambangan 
    Telah digunakan mikroba atau bakteri untuk penambangan secara biologis yang dikenal dengan istilah bioleaching.
  • Reproduksi
    Contoh hasil bioteknologi bidang reproduksi, antara lain kloning dan bayi tabung. 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
1. Industri Makanan
 
Produksi Bahan Organik
  •  Produksi Enzim: Sebagian besar enzim yang diperlukan dalam industri dihasilkan oleh mikroba melalui proses fermentasi
    Contohnya, enzim kimosin untuk menggumpalkan susu dihasilkan oleh sel-sel ragi (yeast)
     
  • Produksi Asam Organik: Asam organik telah lama diproduksi secara mikrobiologis
    Contohnya, asam sitrat yang dihasilkan oleh Aspergillus niger
     
  • Produksi Asam Amino: Produksi asam amino dengan menggunakan mikroba telah lama dilakukan karena lebih menguntungkan
    Contohnya, produksi asam glutamat oleh bakteri Microbacterium dan Corynebacterium
Pertanian dan Peternakan
  • Teknik rekayasa genetik telah menghasilkan tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan oleh manusia, yang dinamakan tanaman atau hewan transgenik.
    --Contoh tanaman transgenik: Dimasukkannya gen-gen yang mengode pembentukan beta-karoten, yaitu suatu prekusor vitamin A, ke dalam tanaman padi sehingga tanaman padi itu mengandung vitamin A (golden rice).
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Teknik kultur jaringan pada wortel 
Wortel dicuci 
dengan larutan 
disinfektan 
Wortel dipotong 
keci...
 
Kesehatan
Antibiotik
Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen
Protein ATT
• Enzim yang terdapat dalam darah manusia (sel darah putih menyekresikannya).
• Fungsi: menghambat kerja enzim protease (enzim elastase) dalam paru-paru penderita emfisema bawaan.
• Jika tidak dihambat, elastase merusak serabut elastis paru-paru. 
Vaksin
 • Protein yang berperan sebagai antigen.
 • Merangsang pembentukan antibodi terhadap penyakit  
Hormon
• Contohnya insulin dan hormon pertumbuhan
• Dihasilkan oleh bakteri yang direkayasa genetik
 
Pelestarian Lingkungan

Biogas 
Biogas sebenarnya merupakan gas metana yang dihasilkan dari penguraian bahan organik (kotoran hewan) oleh mikroba pada fermentasi anaerob.

Biodiesel
Minyak dari biji bunga matahari, biji jarak, dan minyak kelapa sawit yang diolah menjadi bahan bakar pengganti solar.

Bioremediasi
 Pembersihan lingkungan tercemar menggunakan mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri. Untuk mendegradasi zat-zat pencemar, seperti minyak, pestisida, atau sisa-sisa bahan kimia lainnya, menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.
  • Pengolahan Limbah
    Mikroorganisme, terutama bakteri dan protozoa, memainkan peran penting dalam pengolahan limbah. Pengolahan limbah membersihkan bahan-bahan buangan padat dan cair dari limbah sehingga air yang keluar dari tempat pengolahan limbah aman untuk digunakan.
Pertambangan
Penggunaan mikroba atau bakteri untuk penambangan secara biologis. --> Bioleaching -->Untuk menambang logam, seperti tembaga dan besi, bahkan emas.

Reproduksi
Kloning (reproduksi secara aseksual)
• Kloning Gen: menyisipkan gen dari organisme ke genom organisme lain sehingga membawa sifat-sifat dari gen yang disispkan.
• Kloning Individu: secara umum berupa transfer inti sel.

Bayi tabung
Bayi hasil konsepsi atau pertemuan sel telur dan sperma yang terjadi dalam sebuah tabung dilakukan di laboratorium. 
 
D. Dampak Bioteknologi 
Selain memberikan banyak manfaat, bioteknologi juga memberikan dampak negatif, di antaranya
1. Gangguan Kesehatan
2. Terganggunya Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
3. Ketergantungan pada Teknologi
4. Timbulnya Kontroversi
5. Munculnya Patogen Super

Sistem Pertahanan Tubuh

A.Sistem Pertahanan Tubuh
  • Semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh 

  1. Pertahanan Tubuh Tidak Spesifik 
  2. Pertahanan Tubuh Spesifik
1.Pertahanan Tubuh Tidak Spesifik:

Untuk menangkal masuknya segala macam zat atau bahan asing ke dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit meliputi:

  • Pertahanan fisik (kulit dan selaput lendir)
  • Pertahanan kimiawi (enzim dan keasaman lambung)
  • Pertahanan mekanis (gerakan usus dan rambut getar selaput lendir)
  • Fagositosis oleh sel-sel darah putih 
  • Zat komplemen (untuk memusnahkan kuman atau zat asing)
Pertahanan Eksternal: Pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh

Pertahanan Internal : Pertahanan tubuh setelah mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh

Pertahanan Eksternal:
Kulit
  • Melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sinar matahari 
  • Melindungi tubuh dari mikroorganisme yang merugikan 
  • Minyak dan keringat pada kulit mencegah tumbuhnya mikroorganisme patogen
==> Bagaimana jika kulit terluka?

 Kulit terluka --> sel-sel pertahanan tubuh ke daerah luka --> membunuh mikroba dan membuang jaringan rusak --> produksi benang-benang fibrin --> luka menutup
 
Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika suatu bagian kulit terluka
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika ... 

Membran mukosa : Terdapat pada semua saluran yang memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar
  • Membran mukosa trakea menghasilkan mukus untuk menjerat mikroba atau partikel asing 
  • Membran mukosa trakea memiliki sel-sel epitel bersilia yang dapat bergerak mengeluarkan mukus yang sudah membawa mikroba 
  • Membran mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCl) untuk membunuh mikroba asing 
  • Mata mengeluarkan air mata yang mengandung enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri
 Pertahanan Internal --> Fagotosis --> Mekanisme penelanan benda asing (mikroba) oleh sel-sel darah putih melibatkan--> Neutrofil, Monosit, Makrofag, Eosinofil
 
Respon peradangan: 
Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme --> Kulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkak --> Daerah terluka dan terinfeksi --> Dilatasi pembuluh arteriola --> Penyempitan pembuluh venula --> Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan --> Suhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahan Prosesnya
 
Senyawa Mikroba: 
Untuk menghancurkan sel-sel mikroba yang masuk atau untuk menghambat reproduksi mikroba asing tersebut

  1. PROTEIN KOMPLEMEN : Agen mikroba yang terdiri atas 20 protein serum
  2. INTERFERON : Senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respons adanya serangan virus ke dalam tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik:
Sistem Kekebalan -->  Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal dengan cara spesifik  --> Dilakukan oleh limfosit
https://dewikusumastuti94.files.wordpress.com/2014/04/limfosit-plasma-biru.jpg
  1. Limfosit B (Sel B) Dihasilkan oleh sumsum tulang
  2. Limfosit T (Sel T) Dihasilkan oleh kelenjar timus Limfosit (Sel) T
 B. Antibodi
Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh --> Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh --> Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh

 Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka -->Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu

 
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Mekanisme Kerja Antibodi 
Setiap antigen ...

Jenis-Jenis Antibodi
 
Immunoglobulin G (IgG) : IgG terbentuk 2–3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG banyak terdapat dalam darah, sistem getah bening, dan usus

Immunoglobulin A (IgA) : IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
Immunoglobulin D (IgD) : IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen.

Immunoglobulin E (IgE) : IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah.
IgE kadang menimbulkan reaksi alergi akut.

Immunoglobulin M (IgM) : IgM terdapat dalam darah getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin umur enam bulan mampu memproduksi IgM.

Cara Kerja Antibodi 
Penetralan 
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.

Pengendapan 
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.

Pelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.

Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.

 C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh 

Sumsum Tulang 
Sumsum tulang merupakan ”pabrik” pembuatan sel-sel penting bagi tubuh. Di dalam sumsum tulang dihasilkan sel-sel yang berperan dalam aksi fagositosis, penggumpalan darah, dan penguraian senyawa.

Kelenjar Timus 
Kelenjar timus mengatur perkembangan limpa dan nodus limfa. Di sini, limfosit T dibentuk dan ”dilatih” untuk mengenal identitas sel-sel di dalam tubuh dan diprogram untuk membentuk antibodi melawan mikroorganisme spesifik Organ-Organ Sistem Pertahanan Tubuh
Limpa Fungsi 
utama limpa adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak, bakteri, dan benda-benda asing dalam darah serta menghasilkan limfosit dan antibodi. Limpa mengandung sel-sel makrofag yang mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah merah menjadi bilirubin.

Tonsil 
Tonsil yang terletak di kiri dan kanan pangkal tenggorok disebut amandel, yang terletak di rongga hidung disebut polip. Tonsil berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi (sebagai penghasil limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorok.

D. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh
  1. Kekebalan Alami (Innate Immunity) 
  2. Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity)
    • Kekebalan Alami (Innate Immunity) 
    Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu --> Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh --> Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag
    •  Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity) 
    Kekebalan dapatan adalah kekebalan yang didapat atau diperoleh setelah lahir --> Kekebalan dapatan bersifat spesifik dan memiliki memori atau ingatan atas setiap antigen yang ditemuinya --> Komponen yang terlibat adalah limfosit B atau sel-sel B dan limfosit T atau sel-sel T
    • Kekebalan Aktif
      Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentu
         
    • Kekebalan Aktif Alami
      Kekebalan aktif yang diperoleh secara alami 
    • Kekebalan Aktif Buatan Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh
    • Kekebalan Pasif
      Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh 
    • Kekebalan Pasif Alami
      Antibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasenta  
    • Kekebalan Pasif Buatan
      Diperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuh
    Kelaninan atau Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh

    AIDS (acquired immune deficiency syndrome) 
    disebabkan oleh virus yang bernama human immune deficiency virus (HIV). Virus HIV menyerang sistem pertahanan tubuh dengan target utama adalah sel-sel T penolong.

    REAKSI AUTOIMUN 
    Kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan sel-sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai antigen dan diserang oleh sel-sel T. Contohnya, penyakit lupus, multiple sclerosis, dan anemia pernisiosa

    ALERGI
    Suatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi pada individu tertentu akibat terpapar bahan-bahan yang dalam kadar tertentu tidak berbahaya bagi individu lain dalam kondisi yang sama. Penderita alergi memiliki IgE yang sangat banyak.

    Selasa, 19 April 2016

    SISTEM EKSRESI

    A. Sistem Ekskresi pada Manusia

    Karbon Dioksida (CO2)
    merupakan sisa pembakaran zat-zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak, ataupun protein

    Air (O2)
    merupakan sisa pembongkaran senyawa protein atau asam amino

    Amonia (NH3)
    bentuk dari amonia dan karbon dioksida melalui reaksi dengan asam amino ornitin

    Urea (CO(NH2)2)
    merupakan sisa metabolisme asam nukleat, khususnya purin (adenin dan guanin)

    Asam Urat Zat Warna Empedu 
    Hasil perombakan sel-sel darah merah, terutama hemoglobin

    Ginjal (Ren)
    •  Fungsi:
      • mengekskresi sisa-sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya amonia, urea, dan asam urat dari dalam darah 
      • mengekskresi kelebihan air, garam, hormon, obat-obatan, dan vitamin 
      • memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh urine 
      • Hasil eksresi --> urine 
       
       Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Struktur Ginjal 
Skema irisan membujur gi... 
      PEMBENTUKAN URINE
    Filtrasi:
    • Dalam proses filtrasi atau penyaringan, yang disaring oleh ginjal adalah darah.
    • Setiap menit ginjal mampu menyaring darah sebanyak 1.200 ml.
    • Penyaringan darah terjadi dari kapiler glomerulus menuju lumen kapsula Bowman karena adanya tekanan darah yang tinggi dalam glomerulus.
    • Hasil penyaringan itu disebut filtrat glomerulus atau urine primer.

    Reabsorpsi 
    • Zat-zat yang masih berguna yang terdapat dalam urine primer diserap kembali ke dalam darah, antara lain air, glukosa, asam amino, serta berbagai jenis ion.
    • Zat-zat sisa yang tidak dapat digunakan, seperti urea dan kelebihan garam akan dikeluarkan dalam bentuk urine.
    • Proses reabsorpsi terjadi di dalam tubulus konvolusi proksimal dan berfungsi untuk mempertahankan komposisi air serta garam dalam cairan tubuh.

    Augmentasi 
    • Urine sekunder yang terbentuk di dalam tubulus konvolusi proksimal akan diteruskan ke tubulus konvolusi distal.
    • Di dalam tubulus konvolusi distal terjadi augmentasi, yaitu proses penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, misalnya urea.
    • Dalam proses tersebut, urea yang ada di dalam darah masuk ke dalam tubulus konvolusi distal dengan cara transpor aktif.
    1. Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur oleh hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH)
    2. Pengaturan oleh ADH menyebabkan pembentukan urine yang hipotonis atau hipertonis, bergantung pada kebutuhan tubuh terhadap air
    3. Fungsi ADH adalah meningkatkan permeabilitas dinding tubulus konvolusi distal dan dinding tubulus pengumpul terhadap air Jika ada ADH: dinding tubulus distal dan tubulus pengumpul menjadi permeabel terhadap air (dan urea) Jika tidak ada ADH: dinding tubulus distal dan tubulus pengumpul impermeabel terhadap air (dan urea)
    Paru-Paru (Pulmo) 
    • Selama proses pernapasan di samping mengambil oksigen, paru-paru juga membuang atau mengeksresi sisa-sisa proses pembakaran zat-zat makanan yang berupa karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap air)
    Hati (Hepar)
    • Cairan empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati merupakan produk eksresi yang dibentuk dari perombakan atau pemecahan hemoglobin sel-sel darah merah yang telah usang
    •  Di dalam hati, asam amino yang tidak diperlukan dalam pembentukan protein diubah menjadi glikogen Letak hati dan kantong empedu Kantong empedu Hati Esofagus Lambung Pankreas Duodenum Saluran empedu
    Kulit 
    • Fungsi utama:adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai gangguan fisik, seperti suhu, radiasi, kekeringan, benturan fisik, dan infeksi kuman penyakit 
    • Kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh dan sebagai penerima rangsang (reseptor) karena di dalamnya terdapat banyak ujung saraf Penampang membujur kulit manusia Epidermis Dermis Arteri Vena Lapisan Malpighi Ujung-ujung saraf
     Kelainan atau Gangguan pada Sistem Ekskresi

    Albuminuria
    • Kegagalan proses filtrasi (penyaringan) oleh ginjal, terutama filtrasi protein (albumin).
    Anuria 
    • Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentuknya urine dan disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah 
    Batu Ginjal 
    • Terbentuk dari pengendapan garam-garam mineral di dalam ginjal atau di saluran urine (ureter dan uretra) sehingga aliran urine menjadi terhambat. 
    Diabetes
    • Insipidus Menghasilkan urine yang sangat banyak dan encer (hipotonis) dan penderita sering buang air kecil, mengalami kehausan secara terus-menerus, dan berisiko mengalami dehidrasi serta ketidakseimbangan ion-ion dalam tubuh 
    Diabetes Mellitus 
    • Gangguan yang ditandai urine penderita mengandung glukosa yang disebabkan tubuh penderita kekurangan hormon insulin sehingga proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu atau berkurang 
    Nefritis (Radang Ginjal) 
    • Suatu radang pada glomeruli yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan menyebabkan glomeruli tidak dapat menyaring darah sehingga bahan-bahan buangan tetap ada di dalam darah 
    Sistitis dan Uretritis 
    • Sistisis adalah radang atau infeksi pada kantong kemih, sedangkan uretritis merupakan radang atau infeksi pada uretra. keduanya dapat menyebabkan radang ginjal (nefritis).
    B. Sistem Ekskresi pada Serangga
    • Sistem ekskresi pada serangga, contohnya belalang, pada umumnya tersusun atas alat ekskresi yang disebut pembuluh Malpighi 
    • Fungsi pembuluh Malpighi mirip dengan fungsi ginjal, yaitu menyaring darah 
    Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sistem Ekskresi pada 
Serangga 
Pembuluh ... 
    Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
C. Sistem Ekskresi pada Ikan 
Osmoregulas... 
    Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Osmoregulasi pada ikan air tawar
    Sampai di sini dulu yaa.. Sistem eksresinya :D Semoga ada manfaatnya juga buat kalian!
    Salam,
    Indah F